Kolonel Muammar Gaddafi, pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 42 tahun dan dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan brutal, telah ditembak mati oleh para pemberontak Libya yang menemukannya di tempat persembunyiannya di sebuah gorong-gorong (saluran air/drain) di kota kelahirannya kota Sirte.
Sebelum ia ditembak mati di bagian perut dan kepalanya, Gaddafi memohon kepada para pemberontak dengan berteriak : “Jangan tembak, jangan tembak !” Gaddafi mulai berkuasa di Libya sejak tahun 1969 setelah ia melakukan kudeta yang berdarah dan berhasil mengambil kekuasan dari raja Idris.
Sebelum ia ditembak mati di bagian perut dan kepalanya, Gaddafi memohon kepada para pemberontak dengan berteriak : “Jangan tembak, jangan tembak !” Gaddafi mulai berkuasa di Libya sejak tahun 1969 setelah ia melakukan kudeta yang berdarah dan berhasil mengambil kekuasan dari raja Idris.
Gaddafi didorong oleh para pemberontak Libya, setelah ia berhasil diseret dari tempat persembunyiannya di sebuah gorong-gorong.
Saat-saat terakhir sebelum Gaddafi ditembak mati dibagian perut dan kepalanya. Ia menjadi bulan-bulanan para pembeontak serta mengalami penyiksaan.
Ambulan yang berisi para pemberontak Libya yang bersuka cita membawa jenazah Gaddafi setelah ia ditembak mati.
Jenazah Gaddafi di dalam ambulan yang membawanya ke rumah sakit di Misrata. Tampak lubang peluru di kepalanya.
Jenazah Gaddafi dengan bercak darah di sana-sini, diletakkan di ruang pendingin di sebuah pusat perbelanjaan di kota Misrata.
Mayat-mayat yang diduga sebagai pendukung Gaddafi tergeletak di depan saluran air dimana pemimpin mereka ditangkap.
Bekas-bekas serangan NATO dan para pemberontak Libya yang fokuskan di komplek perumahan di Sirte, dimana Gaddafi diyakini bersembunyi disitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar